ANABERITA.COM, Belakangan ini nama Hassan bin Tsabit menggema di jagat maya. Bahkan, nama tersebut diabadikan sebagai gerakan melawan propaganda hitam entitas Yahudi di media sosial.
Warganet menyebutnya sebagai gerakan julid fi sabilillah. Bagi masyarakat awam, nama Hassan bin Tsabit mungkin baru-baru ini dikenal. Namun di kalangan sahabat Nabi saw.
Sosoknya dianggap penting. Bahkan, ia mendapat julukan sebagai Syair ar-Rasul, yang artinya penyair kesayangan Rasulullah ï·º. Siapakah sosok Hassan bin Tsabit ini?
Ia bernama lengkap Abu al-Walid Hassan bin Tsabit. Ia dilahirkan di Madinah pada 563 Masehi. Hassan merupakan keturunan dari suku Khazraj, yakni suku yang melakukan hijrah dari Yaman hingga menetap di Madinah.
Sejak masuk Islam, Hassan ikut berjuang bersama Nabi saw. dalam menegakkan agama Allah Taala. Kebanyakan sahabat berjuang mengayunkan pedang mereka di medan jihad, tetapi Hassan berbeda. Ia melawan musuh-musuh Islam dengan syair-syairnya yang menghujam bagaikan pedang menusuk dada musuh dengan tepat.
Hassan bin Tsabit memiliki tugas khusus, yakni melumpuhkan propaganda busuk yang dilancarkan musuh-musuh Islam melalui syair-syair yang dibuatnya. Kala itu, Nabi saw. meminta Hassan datang menemuinya di Masjid Nabawi.
Sesampainya di sana, Rasulullah saw. memberinya pesan yang mengobarkan semangat dan potensinya sebagai penyair, “Wahai Hassan, engkau tentu mengetahui yang telah dilakukan kaum musyrikin Makkah. Oleh karena itu, padamkanlah semangat mereka dengan syair-syairmu. Sebaliknya, bangkitkanlah semangat kaum muslim dengan syair-syairmu.”
Syair Hassan bin Tsabit meluncur bak anak panah yang menikam dada para penista, pembenci, dan penghina Rasulullah ï·º. Oleh karenanya, Nabi saw. selalu memuji syair Hasan.
Dalam riwayat Bukhari disebutkan bahwa malaikat Jibril kelak akan membersamai Hassan. Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Hassan, seranglah mereka (kaum musyrikin) dengan syairmu.
Sesungguhnya malaikat Jibril bersamamu.” Dalam hadis lain dari Aisyah disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya, Allah memperkuat Hassan dengan Roh Kesucian selama dia memuji Allah dan membela Rasulullah ï·º.”
Hassan berperan penting dalam mensyiarkan dakwah Islam, yakni melalui karya-karya syairnya. Ia mampu membalikkan keadaan kaum muslim yang hampir menyerah menjadi bersemangat kembali melawan musuh.
Ia juga lihai melemahkan hati dan pikiran musuh-musuh Islam dengan melawan propaganda jahat mereka. Begitu pula kemampuan syairnya ia gunakan untuk membacakan puji-pujian untuk Nabi ï·º.
Dahulu, Hassan melawan narasi jahat musuh-musuh Islam dengan syair-syairnya. Kini giliran kita melawan narasi busuk dan propaganda musuh-musuh Islam dengan jari jemari kita. Penuhi media sosial dengan tulisan opini dan konten dakwah yang menyadarkan pemikiran umat.
Jadikan media sosial sebagai medan perang melawan opini sesat dan menyesatkan yang dilancarkan musuh-musuh Islam. Kini saatnya berperan, bukan lagi berpangku tangan.
Gunakan segala daya dan upaya untuk memenangkan Islam agar kembali menjadi mercusuar peradaban, yakni dengan tegaknya Khilafah Islam yang akan membebaskan negeri-negeri kaum muslim dari penjajahan.
Social Footer