Foto Ilustrasi
Dok/Foto:Karnoto


Jarak dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjid Al Aqsa (Palestina) kurang lebih 1.239 kilometer. Kalau dari Jakarta ke Bali saja baru sekira 1.186 kilometer. Saat itu belum ada pesawat, jalan tol maupun bus. Sarana transportasi yang paling keren saat itu adalah unta dan kuda.

Lalu Nabi Muhammad saw melakukan perjalanan cuma semalam atau beberapa jam. Kemudian Rasulullah saw menceritakan pengalaman tour singkat itu kepada publik baik orang kafir maupun Muslim.  

Andaikan kita hidup dizaman nabi dengan iman yang pas -pasan tapi gayanya sok-sokan rasanya belum tentu akan mempercayai cerita nabi tetsebut.Selain tidak masuk di akal, cerita itu juga seperti jadi konten untuk mengkonfirmasi bagi mereka yang selama ini menuduh nabi stress.

Wajar ketika itu sebagian orang kafir memvonis nabi sakit jiwa dan suka halusinasi. Sebagian Muslim pun guncang, antara percaya dan tidak. "Apa iya, apa iya ya," mulai sebagian ragu karena memang kalau memakai fikir itu hal yang tidak mungkin dilakukan manusia.

Abu Jahal cs pun mendengar itu dan bilang ke Abu Bakar. "Itu katanya Muhammad baru melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa semalam. Ngarangya gitu amat dia, gilanya makin parah,. Anda percaya?" Kata dia.

Abu Bakar yang mendengar cerita itu langsung membuat Abu Jahal cs mengerutkan dahi karena dijawab oleh Abu Bakar dengan singkat. "Kalau itu yang cerita Rasulullah, jangan semalam lebih dari cerita itu juga saya percaya" kata Abu Bakar.

Abu Jahal pun langsung pergi dan menggerutu. "Kamu sama saja dengan Muhammad," kata dia.

Kalau hanya memakai akal ketidakpercayaan Abu Jahal bisa dimaklumi, karena peristiwa ini benar - benar di luar akal. Perjalanan sepanjang 182 kilometer dilakukan dalam waktu semalam. 

Itu juga  tidak langsung ke Palestina tapi jalan jalan dulu ke langit tujuh dan bertemu dengan beberapa nabi, mulai Adam, Musa, Isya dan hebatnya lagi disitu ada percakapan antara Nabi Muhammad dengan nabi nabi yang ia temui termasuk dengan Allah. Semakin tidak masuk di akal kan?

Artinya ada waktu yang lumayan lama dalam percakapan itu, ini kalau pakai hitungan waktu versi manusia. Tapi ini kan yang membuat rute tournya Allah, guidenya Malaikat Jibril. Ayoo, fikir coba.

Oleh - oleh traveling dahsyat dan legendaris ini adalah perintah Shalat lima waktu. Itulah mengapa shalat itu menjadi sakral dan pembeda dengan umat yang lain. Karena ini konsensus antara Nabi Muhammad langsung dengan Allah swt tanpa perantara jibril dan disaksikan para nabi.

Dalam berbagai literasi, sebenarnya perjalanan Isro miroj ini hiburan untuk Nabi Muhammad pasca dia mengalami hari bersedih, dimana dia ditinggal pergi orang orang tersayang, dakwah diintimidasi, dipersekusi. 

Benar - benar hari bersedih. Itulah hiburan khusus berupa traveling yang mengandung value dan sarat dengan ujian  keteguhan soal keyakinan bagi ummat bahwa memang dia nabi.

Isro mi'roj adalah traveling singkat yang kaya akan nilai Jadi buat kalian yang lagi bersedih atau hobi traveling tidak perlu khawatir tentang pandangan Islam soal ini, karena Nabi sendiri pernah melakukan. Mari traveling..!